Minggu, 27 Maret 2016

Inventory Management

ABC Analysis

ABC Analysis adalah tekhnik pengendalian persediaan dengan memperhatikan kelompok barang sesuai tingkat kepentingan masing – masing kelompok barang tersebut. Pengelompokan barang dalam ABC Analysis berdasarkan total nilai penjualan dalam setahun ( kalsifikasi ABC bukan harga persediaan per unit, melainkan volume persediaan yang dibutuhkan dalam satu periode atau satu tahun, dikalikan dengan harga per unit).

Dalam ABC Analysis, biasanya barang barang dikelompokkan menjaadi tiga kelas, yaitu A, B, dan C. Kelas A adalah kelompok barang yang sangat penting (nilai penjualan terbesar), kelas B adalah kelompok barang dngan nilai penjualan menengah, dan kela C adalah kelompok barang dengan nilai penjualan terkecil.

            Kriterial masing masing kelas dalam klasifikasi ABC, sebagai berikut:
1.     Kelas A, persediaan yang memiliki volume tahunan rupiah yang tinggi. Kelas ini mewakili sekitar 70% dari total persediaan, meskipun jumlahnya hanya sedikit biasanya 20% dari seluruh item. Persediaan yang masuk dalam kelas ini memerlukan perhatian yang tinggi dalam pengadaamya karena berdampak biaya yang tinggi. Oleh karena itu pengawasan harus dilakukan decara intensif.
2.     Kelas B, persediaan dengan nilai volume tahunan rupiah yang menengah. Kelompok ini mewakili sekitar 20% dari total nilai persediaan tahunan, dan sekitar 30% dari jumlah item. Di sini diperlukan teknik pengendalian yang moderat.
3.     Kelas C, barang yang nilai volume tahunan rupiahnya rendah. Kelompok ini mewakili sekitar 10% dari total nilai persediaan tahunan, tetapi trdiri dari sekitar 50% dari jumlah item persediaan. Disini diperlukan tekhnik pengendalian yang sederhana, pengendalian hanya dilakukan sekali saja.

Berdasarkan pengelompokkan tersebut, suatu perusahaan akan memberikan perioritas perhatian tertinggi terhadap kelas A, diikuti terhadap kelas B, dan terakhir terhadap kelas C. Perioritas perhatiaan dilakukan terutama terhadap tingkat persediaannya.
Pembagian kelompok tersebut tidak selalu menjadi tiga kelas (A, B, C) saja, namun tergantung kebijakan perusahaan yang bersangkutan. Apabila diperlukan, pengelompokan barang bisa dilakukan misalnya menjadi empat kelas (A, B, C, dan D).

Contoh 1 :
Suatu perusahaan dalam proses produksinya menggunakan 10 item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu tahun dan harga bahan baku per unit seperti dalam tabel berikut :
Tabel 1. Data Item Persediaan

Item
Kebutuhan (unit/tahun)
Harga (rupiah/unit)
H – 102
H – 103
H – 104
H – 105
H – 106
H – 107
H – 108
H – 109
H – 110
  800
3.000
   600
   800
1.000
2.400
1.800
   780
   780
1.000
     600
     100
  2.200
     550
  1.500
     250
  2.500
  1.500
12.200
     200

Untuk membagi kesepuluh jenis persediaan tesebut dalam tiga kelas A, B, C dapat dilakukan sebagai berikut :

Tabel 2 Klasifikasi ABC dalam Persediaan

Item
Volume tahunan (unit)
Harga per unit
 (rupiah)
Volume tahunan (ribu rp)
Nilai kumulatif (ribu rp)
Nilai kumulatif (persen)
Kelas
1
2
3
4
5
6
7
H – 109
H – 107
H – 105
H – 103
H – 108
H – 106
H – 101
H – 104
H – 102
H - 110
   780
1.800
1.000
   600
   780
2.400
   800
   800
3.000
1.000
12.200
  2.500
  1.500
  2.200
  1.500
     250
     600
     550
     100
     200
9.516
4.500
1.500
1.320
1.170
   600
   480
   440
   300
   200
9.516
14.016
15.516
16.836
18.006
18.606
19.086
19.526
19.826
20.026
47,5
70,0
77,5
84,1
89,9
92,9
95,3
97,5
99,0
100,0
A
A
B
B
B
C
C
C
C
C

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa :
 
1.      Kelas A memiliki volume tahunan rupiah sebesar 70,0% dari total persediaan, yang terdiri dari 2 item (20%), yaitu item H-109 dan H-107.
2.      Kelas B memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar 19,9% dari total persediaan, yang terdiri dari item 3 (30%) persediaan.
3.      Kelas C memiliki nilai volume tahuna rupiah sebesar 10,1% dari total persediaan, yang terdiri dari 5 item (50%) persediaan.


Dengan analisis ABC, kita dapat melihat tingkat kepentingan masalah dari suatu barang. Dengan begitu, kita dapat melihat barang mana saja yang perlu diberikan perhatian terlebih dahulu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar